SINGAPARNA, (KAPOL).-Perbaikan Gedung Setda Kabupaten Tasikmalaya setelah ambruk untuk kedua kalinya kini tengah diupayakan Pemkab Tasikmalaya.
Salah satunya dengan menyiapkan anggaran yang rencananya dari Bantuan Tidak Terduga (BTT) yang biasa dipergunakan untuk pemulihan pasca bencana.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tasikmalaya setidaknya telah merinci kebutuhan perbaikan gedung tersebut sekira Rp 1,4 miliar.
Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Tasikmalaya, Mamik M Fuadi mengatakan, pihaknya telah menghitung bahkan menggambar serta biaya yang diperlukan untuk perbaikan Gedung Setda Kabupaten Tasikmalaya dan Gedung DPRD Kabupaten Tasikmalaya.
Khusus untuk gedung Setda, diperkirakan akan menelan biaya sebesar Rp 1,4 miliar.
“Rencananya kalo bisa bakal kita geser dari dana tanggap darurat BTT. Surat sudah kita ajukan tetapi tidak tahu prosesnya masih ada di TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) kita hanya usulan,” Jelas Mamik, Jumat (9/2/2018).
Pihaknya telah melakukan survei ke lokasi termasuk memegang hasil rekomendasi BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) yang sempat datang guna mengecek kedua gedung pemerintah tersebut.
Pihaknya tidak terlalu mempersoalan pengerjaan nanti mau dilakukan di kedaruratan BPBD, Bagian Umum Setda atau di Dinas PUPR. Semua tergantung dari kebijakan TAPD.
Sementara itu Wakil Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto meminta jika ada kejadian seperti ini diharap lakukan dulu kegiatan darurat bencana. Sehingga fungsi pelayanan kepada publik bisa tetap berjalan.
Kedua, berikan dulu rasa aman. Sehingga tidak ada takut dan was-was orang yang ada disekitarnya. Ia berharap BTT bisa segera dipergunakan dan jangan lama menunggu perencanaan yang dinilai lelet.
“Laksanakan dulu perbaikan, nanti hasil pelaksanaan kita pertanggungjawabkan kepada DPRD. BTT ini dipergunakan untuk hal-hal yang tidak terduga,” ujar dia.
Dengan kejadian ambruknya plapon Gedung Setda dikatakan Ade cukup mengganggu pelayanan publik. Sebab kini sebagian besar PNS yang bekerja di sana mengaku merasa takut dan was-was harus bekerja dibayang-bayangi ambruknya kembali plapon dan material bangunan dari atas gedung.
Sebelumnya Gedung Setda Kabupaten Tasikmalaya yang diresmikan pada tahun 2010 itu mengalami kerusakan setelah diguncang gempa bumi pada Desember 2017 lalu. Padahal kontraksi bangunan tersebut tahan gempa.(Aris Mohamad F)***