CIAMIS,(KAPOL),-Ternak Entok termasuk bisnis yang menjanjikan. Selain itu kebutuhan konsumsi daging entok di masyarakat sudah semakin meningkat.
Usaha peternakan entok bisa menjadi usaha ternak yang menguntungkan di samping usaha ternak lainya terutama di pedesaan.
“Budidaya entok peluang usaha yang menjanjikan,” kata Ratno peternak entok warga dusun Gambir, Sindang asih, Banjasari.
Memang, lanjut Ratno yang juga Ketua RT 01/03 dusun Gambir, sampai sekarang ternak entok belum banyak dibudidayakan secara intensif dan besar-besaran.
“Para peternak maupun warga masih engan melirik usaha ini, padahal di luar negeri seperti Taiwan, ternak entok menjadi ternak penting bernilai ekspor,” ungkapnya.
Selain daging yang dihasilkan, entok juga bisa menghasilkan bulu yang banyak dimanfaatkan untuk bahan baku kok bola bulu tangkis, pembuatan spring bad, wol maupun lainya.
“Intinya keuntungan sisi lain dari ternak entok ini cukup besar,” tegasnya.
Memang saat ini khusunya di pedesaan ternak entok masih dibudidayakan secara tradisional. Sebagai ternak rakyat pemeliharaanya pun masih sambilan.
“Sebagimana ciri khas ternak rakyat, mereka benar-benar menganggap hanya sebagai ternak sampingan saja. Atau tabungan hidup. Saat ada kebutuhan mendesak baru dijual,” ungkapnya.
Namun, walaupun dengan modal ternak tradisional, tidak sedikit pula para petani yang meraup sukses.
Ini dibuktikan dengan industri kok di Indonesia masih bertopang pada peternakan entok di pedesaan. Hingga industri bola bulu tangkis itu menanti para pemasok bulu Entok.
“Di samping dimanfaatkan bulunya untuk kepentingan komersial, ternyata daging entok semakin hari semakin diminati,” ujar Ratno.
Tidak saja harga dagingnya yang lebih miring dari daging yang lebih duluan populer seperti daging sapi, daging ayam namun daging entog juga tak kalah lezatnya dengan daging lain.
“Jadi intinya ternak entok cukup menjanjikan untuk warga di pedesan,” ujar dia.
Dan tentunya hal ini pun bisa terwujud bila ada satu komitmen pasti antara pemerintah dengan masyarakat membudidayakan entok untuk kesejahteraan warga masyarakat.(Yogi T Nugraha)***