GARUT, (KAPOL).- Warga Kel. Lebakjaya Kec. Karangpawitan dan sekitarnya mengeluh. Pasalnya belakangan ini aliran listrik yang menerangi rumah mereka sering padam. Bahkan dalam satu hari, aliran listrik bisa terjadi dua atau tiga kali padam.
“Memang dalam satu kali padam hanya beberapa detik, tetapi kan jengkel apalagi kalau komputer sedang aktif. Saya mencatat terkadang dalam satu hari bisa juga lebih dari tiga kali padam.” kata Ny. Neneng (47) warga RW 16 Blok 7 Perum Bumi Cempaka Indah, kepada Kabar Priangan Online (KAPOL), Senin (18/9/2017).
Hal senada diungkapkan warga lainnya, Zulfikar (24). Ia mengaku kecewa seringnya padam listrik kalau sedang mengerjakan tugas menggunakan fasilitas komputer.
“Perangkat komputer, tv dan alat-alat elektronik lainnya pasti akan cepat rusak dengan seringnya padam listrik,” ujarnya.
Sementara itu, Habib (39) tukang servis komputer di Jalan Pasundan, Garut Kota mengaku, dirinya sering memperbaiki komputer dari warga Perum Bumi Cempaka dan sekitarnya.
“Abdi mah tos teu aneh deui ngadangdosan komputer warga Perum Cempaka mah. Pami listrik prut pret wae atanapi reup bray pasti weh kanu komputer, tv sareng alat elektronik sanesna enggal reksak,” katanya.
Dikonfirmasi, Humas PLN Area Garut, Asep Kamil membenarkan di daerah Perum Cempaka dan sekitarnya sering terjadi padam listrik.
Ia menjelaskan, sering terputusnya aliran listrik itu disebabkan layang-layang yang menggunakan benang kawat.
Pada musim kemarau, lanjut Kamil, banyak warga bermain layang-layang menggunakan kawat. Jika benang kawat itu bersentuhan dengan kabel maka aliran listrik terputus.
Memang hanya beberapa detik saja tetapi kalau benang kawatnya lebih kuat kabel listrik bisa terputus dan padamnya listrik juga bisa lebih lama.
Ia menyebut, dikawasan Karangpawitan atau tepatnya di gardu Suci sering terjadi gangguan listrik akibat layang-layang. “Bila dibandingkan dengan daerah lain, justru disana paling sering banyak gangguan.
Sepintas terkesan seolah-olah PLN teh ngaheureykeun wae, listrik parem, terus nyala lagi, pareum lagi. Padahal kami PLN tidak ngaheureuykeun.” ujarnya.
Asep menuturkan, jika kemarau tiba gangguan listrik itu disebabkan layang-layang, sebaliknya kalau musim hujan gangguan sering terjadi karena pohon tumbang, longsor yang menimpa kabel listrik.
“Makanya kami mengimbau jika ada pohon yang sudah tua atau menghalangi kabel listrik lebih baik di tebang atau dipangkas. Begitu pun kepada masyarakat yang suka main layang layang agar jangan pakai benang kawat. Apalagi serakarang sudah ada perdanya dan ada sangsinya,” kata Asep diruang kerjanya. (Dindin Herdiana).***