Limbah Tempe, Dimanfaatkan Jadi Gas dan Pupuk

GARUT56 views

GARUT, (KAPOL).- Masyarakat peduli lingkungan memanfaatkan limbah cair tempe menjadi gas dan pupuk.

Hal itu bernilai ekonomis secara khusus bagi masyarakat di Kampung Astanahilir, Gordah, Kelurahan Jayawaras, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

“Benar, limbah industri tempe dimanfaatkan menjadi gas dan pupuk,” kata Ketua Yayasan Paragita sekaligus inisiator program pengelolaan limbah tempe di Garut, Rabu (7/2/2018).

Ia mengatakan, program pengelolaan limbah tempe tersebut bekerjasama dengan PT PLN yang tampaknya memiliki kepeduliaan terhadap lingkungan yang diimplementasikan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).

Dikatakan, kerjasama dengan PLN itu bernilai manfaat, karena limbah industri tempe bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat, sehingga tidak mencemari lingkungan.

“Porgram PLN melalui CSR-nya cukup membantu dan bisa mengangkat potensi masyarakat,” ucapnya.

Limbah cair tempe tersebut, kata dia, diolah menggunakan biodigester sehingga menghasilkan biogas yang dapat dimanfaatkan warga sebagai sumber energi.

“Limbah cair yang dihasilkan dari proses pencucian dan perebusan kedelai mempunyai karakteristik bahan organik yang sangat tinggi,” tuturnya.

Kampung Astanahilir, kata dia, merupakan sentra industri tempe dengan kapasitas produksi mencapai 4 Kwintal, dan menghabiskan 1,5 Meter per kubik kayu untuk bahan bakar setiap harinya.

Bahkan, menghasilkan limbah cair sebanyak 1.600 liter per hari yang sebelumnya dibuang ke sungai.

“Limbah tersebut jika dibuang sungai atau saluran pembuangan, maka akan berubah warna menjadi cokelat kehitaman dan berbau busuk,” ucapnya.

Ia berharap, program pemanfaatan limbah tersebut tidak hanya dilakukan di satu tempat, tetapi seluruh kawasan industri tempe sehingga dapat mengurangi risiko kerusakan lingkungan.

“Kami berharap program ini tidak terputus dan harus dikembangkan ke daerah lainnya,” katanya.

Sementara itu, Bupati Garut Rudy Gunawan mengapresiasi kegiatan tersebut.

Ia berharap, dengan adanya pemanfaatan biogas dilokasi tersebut, maka dapat menyadarkan masyarakat untuk tidak membuang sampah atau limbah ke sungai.

“Culup banyak sumber energi di Garut yang salah satunya limbah tempe. Saya ucapkan terima kasih kepada Yayasan Paragita dan PLN Distribusi Jawa Barat atas dukungannya dalam menciptakan sumber energi dan pupuk organik cair di kampung ini,” tuturnya.

Tentunya limbah tempe tersebut akan bermanfaat bagi masyarakat, ucap dia, termasuk bagi mereka para produsen tempe. (Dindin Herdiana)***