JAKARTA, (KAPOL).-Bagi pengusaha event organizer atau penyelenggara acara, fungsi daya listrik sangat vital. Bagaimana tidak, acara-acara yang dihadiri puluhan ribu hingga jutaan orang, sangat membutuhkan pasokan listrik yang stabil guna menunjang berbagai infrastrukturnya.
Seperti tata cahaya, tata suara, sampai penerangan di lahan parkir dan toilet. Semua membutuhkan daya listrik yang bisa diandalkan, agar acara berjalan lancar dari awal hingga selesai. Dengan demikian, pengunjung dan para pengisi acara pun akan terpuaskan.
Namun permasalahannya, penyelenggara acara membutuhkan pasokan daya listrik yang andal dan berkapasitas besar guna mendukung acara hingga tuntas, sekaligus juga berharga terjangkau. Akan tetapi alat generator set (genset) berbahan bakar solar atau bensin yang biasa disewa penyelenggara acara biasanya secara harga juga tidak murah.
Hitung saja, sebuah genset membutuhkan solar sebagai bahan bakar. Hitungannya, setiap liter solar diperkirakan menghasilkan listrik 3 Kwh. Dengan harga solar non subsidi sekitar Rp 9.000,00 per liter. Berarti harga listrik dari genset adalah Rp 3.000,00 per Kwh. Harga tersebut di luar biaya sewa gensetnya.
“Kita terus terang membutuhkan sumber listrik yang selain terjamin dapat diandalkan pasokannya selama acara, juga berharga terjangkau,” ungkap Dhani Pette, pendiri POS Entertainment yang di antaranya bergerak di bidang event organizer, promotor music, dan manajemen artis.
Karena itu Dhani merasa sangat gembira ketika pada acara Konser 35 Tahun Slank yang digelar pada 23 Desember 2018 kemarin di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, kemarin, pihaknya mendapatkan sumber daya listrik baru, yakni Power Bank Express Power Service dari PT PLN (Persero).
Dalam Konser Slank tersebut POS Entertainment yang bertindak sebagai promotor acara, menggunakan 4 unit power bank PLN berdaya masing-masing 400 KVA. Yang membuat Dhani gembira, biaya operasionalnya ternyata nyaris separuh dari biaya bahan bakar genset.
Pihak PLN hanya mengenakan biaya Rp 1.600,00 per Kwh, bandingkan dengan genset yang berbiaya bahan bakar Rp 3.000,00 per Kwh, sehingga jelas lebih hemat. Yang lebih canggih lagi, PLN pun menyediakan perangkat Uninterruptible Power Supply alias UPS sepaket dengan biaya Power Bank Express Service.
Kegunaan UPS adalah sebagai penyedia daya listrik cadangan, seandainya perangkat power bank mengalami kendala saat hari kegiatan, yang nyatanya tidak ada masalah sama sekali. Dhani mengatakan, berdasarkan informasi dari tim PLN, peralihan sumber daya dari power bank ke UPS hanya nol koma sekian detik. Keunggulan itu menjadikan pihaknya tidak merasakan perbedaan sama sekali.
“Jika menggunakan genset, kalau tidak salah ada jeda, 1-3 detik sebelum listrik cadangan menyala, jika ada sesuatu dengan daya listrik utama. Hal ini bisa menyebabkan acara terganggu, bahkan peralatan bisa rusak,” papar Dhani.
Dengan pengalaman positif tersebut, ia memutuskan menggunakan kembali layanan Power Bank Express Power Service PLN saat menggelar acara Hari Lahir ke-73 Muslimah NU yang digelar pada 26 hingga 27 Januari 2019, kemarin. Pihaknya pun dengan senang hati mereferensikan Power Bank Express Service PLN kepada para EO (Event Organizer) lainnya.
“Kami menyewa 1.200 KVA total pemakaian dari yang unit 100 KVA, 250 KVA, sampai 400 KVA yang dipakai. Itu untuk pemakaian seluruh elemen kelistrikan termasuk back-up-nya,” ungkap Dhani.
Komentar positif pun diungkapkan Hariyadi Sukamdani, pengusaha nasional yang juga menjabat sebagai Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Hariyadi menilai penggunaan Power bank express power service dari PLN sangat cocok untuk pengusaha yang banyak bergerak di luar ruang, seperti event organizer. Sebab, kebutuhan luar ruang sangat membutuhkan dukungan daya listrik yang kerap kali tidak tersedia sebanyak di dalam gedung.
“Biaya operasional power bank PLN yang sangat miring dibanding biaya genset pun dirasakannya sangat membantu para pengusaha.Bisa untuk acara pernikahan, konser dan acara luar ruang lainnya,” papar Hariyadi. (Aris MF/rls)***