KADIPATEN, (KAPOL).-PT. Pertamina Geothermal Energi (PGE) unit Karaha merayakan Hari Anak Nasional dengan mengunjungi 10 sekolah di wilayah operasinya, Jumat (19/7/2019).
Anak peruhasaan dari PT. Pertamina ini berbagi kebahagiaan dan ilmu pengetahuan kepada sejumlah siswa di 10 sekolah dengan tajuk “Management Karaha Goes To School”.
Sekolah yang pertama dikunjungi yakni Sekolah Dasar Negeri Ciselang, Desa Kadipaten, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya. Di sekolah tersebut rombongan dari manajemen PT.
PGE Karaha yang dipimpin langsung oleh Area Manager Karaha, Mawardi Agani langsung bertatap muka dengan puluhan siswa dari kelas V dan VI. Bukan hanya memberikan bantuan untuk siswa saja, namun berbagi kebahagiaan juga memberikan ilmu pengetahuan sambil nonton film edukasi.
Kegiatan diawali dengan memberikan hiburan dan motivasi. Dalam kegiatan ini diberikan oleh para mahasiswa yang bekerjasama dengan PT. PGE Karaha. Kegiatan dilanjutkan dengan memberikan ilmu pengetahuan dan esukasi tentang potensi panas bumi yang dimanfaatkan energi listrik yang disampaikan oleh Manager Area PT. PGE Karaha, Mawardi Agani.
Dalam kegiatan ini, para siswa sangat antusias dan semangat menyimak apa yang dipaparkan. Terlebih, pemaparan diselingi dengan pertanyaan dan yang mampu menjawab diberikan hadiah langsung berupa uang.
Adapun kegiatan diakhiri dengan nonton bareng film edukasi. Dalam film edukasi itu menggambarkan potensi alam berupa panas bumi yang mampu dimanfaatkan sebagai energi listrik sebagai energi terbarukan. Kegiatan pun berlangsung dengan penuh bahagian dan ceria.
Area Manager PT. PGE Karaha, Mawardi Agani mengatakan kegiatan ini dalam rangka Hari Anak Nasional 2019, disekaliguskan rangkaian kegiatan CSR yang mana dari 5 pilar salah satunya yakni pendidikan. Adapun diisi dengan memberikan ilmu pengetahuan, karena panas bumi ini masih dianggap asing.
Jangankan anak-anak, orang tua juga masih banyak yang tidak tahu. Padahal potensi panas bumi itu, Indonesia termasuk yang paling besar. Namun dalam pemanfaatannya hingga saat ini baru sekitar 10 persennya saja atau 1.948 MW dari potensi 28.0000 MW. Untuk itu pihaknya memiliki kewajiban untuk menanamkan, bahwa di sekitarnya ada potensi panas bumi.
“Kami berkewajiban memberikan pengetahuan tentang panas bumi kepada anak-anak, khususnya yang berada di Ring 1. Jangan sampai anak-anak heran ketika melihat ada asap uap,” ucapnya.
Menurutnya, ada lima desa yang berada di Ring 1 dan dari setiap desa diambil 2 sekolah sehingga totalnya 10 sekolah. Kelima desa tersebut yakni Desa Kadipaten, Desa Dirgahayu, Desa Cinta, Desa Cintamanik dan Desa Sukahurip. Pihaknya bersama management akan berkunjung ke sekolah-sekolah itu, dari mulai tingkat SD hingga SMA.
Tujuannya untuk memperkenalkan apa itu panas bumi, sifat-sifatnya seperti apa dan dimanfaatkan untuk apa. Dimana panas bumi merupakan energi terbarukan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Bukan hanya diberikan pengetahuan dengan cara pemaparan, namun nantinya anak-anak juga akan diajak ke lokasi. Anak-anak agar tahu proses produksi panas bumi yang menghasilkan energi listrik, selain itu alat-alatnya.
“Kami juga sangat berharap anak-anak bisa termotivasi untuk terus giat belajar, menggapai cita-citanya dan mewujudkan mimpinya,” ungkap Mawardi.
Sementara itu, Kepala SDN Ciselang, Deni Suandani, S.Pd mengucapkan terima kasih, mengapresiasi dan mendukung program PT. PGE yang peduli terhadap pendidikan.
Karena selama ini bukan hanya membantu memberikan ilmu pengetahuan, namun dalam infrastruktur pendidikan termasuk santunan kepada siswa tidak mampu. Diharapkan kegiatan yang dilakukan PT. PGE Karaha terus berlanjut dan ditingkatkan. Apalagi masyarakat sangat merespon.
Karena apa yang telah diberikan oleh PT. PGE dapat menunjang dunia pendidikan, khususnya merangsang siswa lebih giat belajar. Ini sebuah kegiatan edukasi, terkait pemanfaatan panas bumi. Selama ini anak-anak tahu ada kegiatan Pertamina di sekitarnya karena berdekatan, namun mereka tidak tahu kegiatan apa.
Dengan adanya Manajement Karaha Goes To School dapat memberikan pengetahuan, bahwa di daerahnya ada potensi dan mengenal apa itu panas bumi, ungkapnya. (Ema Rohima)***