TARKI, (KAPOL).-Tiap tahunnya jumlah penderita HIV di Kabupaten Garut terus mengalami peningkatan. Selama tahun 2018 saja terdapat 81 orang yang terpapar HIV di Kabupaten Garut.
“Jumlah tiap tahunnya terus meningkat. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, tahun 2018 tercatat sebanyak 81 orang yang terpapar HIV di Garut,” ujar Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, Minggu (9/12/2018).
Sedangkan selama lima tahun terakhir tepatnya dari 2013 sampai 2017, tutur Helmi jumlah total penderita HIV di Garut mencapai 458. Jika ditambah dengan jumlah yang ada di tahun 2018 ini sebanyak 81, maka jumlah keseluruhan mencapai 539 orang.
Dikatakannya, dari jumlah sebanyak itu, saat ini ada di antaranya yang sudah meninggal. Adapun penderita HIV di Garut yang sudah meninggal jumlahnya ada 137 orang.
“Dari total penderita yang mencapai 539 orang itu, saat ini 137 di antaranya sudah meninggal dunia. Ini data yang kami dapatkan dari Dinas Kesehatan,” katanya.
Menurut Helmi, semestinya maraknya kasus penyebaran HIV ini menjadi warning bagi masyarakat Garut. Hal ini terutama bagi generasi muda sebagai generasi milenial yang tentunya diharapkan harus sehat, hebat, dan cerdas.
Untuk bisa menjadi generasi muda yang sehat, hebat, dan cerdas ini tambah Helmi, tentunya tak bisa dicapai begitu saja tanpa adanya upaya. Salah satu upaya yang bisa dilakukan di antaranya dengan mewaspadai dan menghindari bahaya narkoba, seks bebas, kekerasan, radikalisme, juga HIV/AIDS.
“Khusus untuk HIV/AIDS, yang harus kita jauhi adalah penyakit dan penyebabnya. Selama ini kadang suka salah kaprah karena yang kita jauhi adalah orangnya,” ucap Helmi.
Maraknya kasus penyebaran HIV di Garut juga mengundang keprihatinan pegiat HIV, Sabanda Sariksa. Ketua Sabanda Sariksa, Bayu, berharap pemerintah senantiasa fokus dan menjadikan penanganan kasus HIV sebagai priroitas. Apalagi selama ini kasus penyebaran HIV di Garut cenderung terus mengalami peningkatan.
“Penanganan HIV di Garut ini harus lebih fokus dan diprioritaskan. Dengan demikian diharapkan angka kasusnya bisa ditekan sehingga tidak terus meningkat seperti yang terjadi selama ini,” kata Bayu.
Menurutnya upaya pencegahan harus dilakukan secara intensif dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan serta elemen masyarakat yang peduli terhadap penanganan kasus penyakit yang mematikan tersebut.
Diakuinya, yang lebih membuatnya khawatir adalah fenomena gunung es dalam kasus penyebaran HIV di Garut ini. Diperkirakan jumlah penderita HIV di lapangan jauh lebih banyak dari yang terdata.
“Diperkirakan penderita yang belum terdata jumlahnya masih banyak. Hal ini dikarenakan banyak penderita yang tak mau diperiksa dan didata,” ujarnya.(Aep Hendy S)***