BUNGURSARI, (KAPOL).-
Salahsatu rekomendasi dari Rapat Kerja Cabang I Gerakan Pemuda Ansor Kota Tasikmalaya di Ponpes Alkhoeriyah Bantarsari Kecamatan Bungursari pada Minggu (27/3/2016) yang ditindaklanjuti pada rapat terbatas pengurus Senin (28/3/2016), menegaskan dalam menyikapi perhelatan Pilkada Kota Tasikmalaya 2017, GP Ansor senantiasa netral.
Sehingga, organisasi badan otonom Nahdlatul Ulama (NU) ini harus tetap netral meski memiliki kedekatan ideologi maupun emosional dengan para calon.
“Kami GP Ansor tetap netral meski dengan calon manapun dekat dan sejalan dengan arah gerak ideologi ansor,” kata Ketua GP Ansor, Ricky Assegaf.
Menurut Ricky, netralitas Ansor sejalan dengan khittah NU yang tidak berpolitik. Ansor harus mengawal garis perjuangan NU dalam menjaga nilai-nilai politik bukan pada tataran praktis.
“Ansor itu bentengnya ulama. Bentengya NU. Masa NU-nya netral tapi kami selaku penjaga malah menggiring pada kompetisi,” ujarnya.
Untuk itu, kepada siapa saja yang mencoba menggiring Ansor pada pusaran politik Pilkada, Ansor tegaskan tidak benar karena harus menjaga Khittahnya NU.
Meski demikian, Ricky mempersilakan kepada pengurus dan kader Ansor menggunakan hak politiknya tetapi jangan sekali-kali membawa nama organisasi.
“Saya juga punya hak pilih. Pilihan saya nanti saja di TPS,” ucapnya.
Ricky menuturkan, sejak menghangatnya suhu Pilkada, banyak sekali anggota maupun pengurus menanyakan sikap Ansor pada calon.
Disetiap acara pemerintahan, misalnya, Ansor diopinikan selalu dekat dengan Wali Kota, Budi Budiman.
Ricky pun tidak memungkiri hal tersebut sebagai mitra strategis dan kritis pemerintah sehingga Ansor turut serta menyukseskan program pemerintah.
Namun, pilihan politik diserahkan ke semua anggota karena secara kelembagaan sudah jelas Ansor harus mengawal segala kebijakan NU yang salah satunya NU senantiasa netral dalam hajat politik apapun. (Jani Noor)